AWASAN SENI RUPA
A.
Pengertian
Seni / Kesenian.
Kesenian adalah segala bentuk keindahan yang
diciptakan manusia. Karya Seni adalah karya yang dibuat oleh manusia yang
mengandung segi keindahan. Lebih terperinci untuk batasan suatu karya dikatakan
seni bila : karya tersebut berisi
tumpuan ekspresi dari gejolak perasaan, emosi manusia baik sedih, susah,
kecewa, senang, gembira, syukur, marah dan bentuk seninya dapat dinikmati
dengan mata, telinga, raba dan perasaan.
Contoh :
Seni rupa / seni
tari : seni yang dapat dinikmati melalui mata
Seni music : seni yang dapat dinikmati melalui
telinga.
Apresiasi Seni :
Seniman / Pelaku
seni : orang yang menciptakan
karya seni.
Penghayat
seni : orang yang menikmati seni.
Pengamat seni : orang yang mengerti tentang seni
tetapi tidak bias membuat karya seni.
B.
Karya
Seni Rupa.
Karya Seni Rupa ada 2 macam :
1. Karya
seni rupa 2 dimensi : yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan
lebar serta dapat dilihat dari satu arah.
Contoh : Lukisan ( Seni Lukis )., Gambar ( Seni Grafis ).
Unsur-unsurnya : Garis, bidang,
warna, gelap terang, dan tekstur.
2. Karya
seni 3 dimensi : yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan
tinggi, serta dapat dilihat dari berbagai arah.
Contoh : Patung ( Seni Patung ), Keramik ( Seni Keramik ), Candi ( Seni Desain / karya arsitektur ).
Unsur-unsurnya : Ruang dan Volume (
isi ).
C.
Unsur-Unsur
Seni Rupa
Unsur-unsur seni rupa baik 2
dimensi ataupun 3 dimensi :
1. Garis
: suatu goresan, batas dari suatu benda yang merupakan sisi dari sebuah bidang.
Sifat : panjang, pendek, vertical,
horizontal, patah, zigzag, lurus, lengkung, dll.
Macam-macam kesan garis :
- Garis
lurus berkesan tegak/kejantanan.
- Garis
lengkung berkesan lembut/kewanitaan.
- Garis
vertical dan horizontal berkesan tenang/statis.
- Garis
patah-patah berkesan ragu-ragu, dll
2. Bidang
: suatu yang dibatasi oleh garis-garis yang mempunyai panjang dan lebar ( 2
matra ).
Macam-macam bentuk bidang :
-
Bidang geometris, bidang yang dibuat
secara matematika. Contoh : lingkaran, segitiga, bujur sangkar, dll
-
Bidang organic, bidang yang dibatasi
lengkung bebas.
-
Bidang bersudut : bidang yang dibatasi
oleh beberapa lurus yang secara matematika tidak saling mengkait.
-
Bidang tak beraturan, bidang yang
dibatasi oleh garis lurus dan lengkung yang secara matematika tidak saling kait
mengkait.
3. Warna
: warna yang dilihat pada suatu benda berasal dari sinar matahari dan karena
benda menyerap dan memantulkan warna.
Macam-macam warna :
-
Merah
: mempunyai kesan berani, panas, marah.
-
Hijau
: mempunyai kesan sejuk, kesuburan.
-
Kuning
: mempunyai kesan gembira.
-
Biru : mempunyai kesan agung, dingin,
tenang.
-
Hitam : mempunyai kesan sedih,
menakutkan, dll.
Pembagian
warna :
a. Warna
pokok ( Primer ).
-
Merah
-
Kuning
-
Biru
b. Warna
Sekunder ( campuran 2 warna primer ).
-
Orange
( campuran merah dan kuning ).
-
Ungu ( campuran merah dan biru ).
-
Hijau ( campuran kuning dan biru ).
c. Warna
Tertier ( campuran warna-warna sekunder ).
Seluruh warna dari warna-warna
sekunder tersebut bila dicampurkan akan terbentuk warna-warna yang baru.
4. Gelap
terang, terjadi karena pengaruh datangnya sinar yang jatuh pada suatu benda.
Didalam menggambar gelap terang bertujuan untuk memberi kesan benda membentuk
dimensi, yang dalam pelaksanaannya dengan cara menambahkan hitam dan putih.
Fungsi dari hitam dan putih :
-
Hitam untuk membuat lebih
gelap/menggelapkan warna, dan membuat lebih tua sebuah warna.
-
Putih untuk membuat lebih terang sebuah
warna, dan membuat lebih muda sebuah warna.
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Kadang
permukaan yang kita raba terasa kasar dan terasa halus.
Ada 2 macam
tekstur didalam seni rupa :
a. Tekstur
nyata : permukaan yang diraba sesuai dengan yang dilihat dan setelah diraba
ternyata memang kasar.
b. Tekstur
semu : permukaan yang diraba tidak sesuai dengan yang dilihat dan setelah
diraba ternyata memang halus.
Contoh : gambar keset atau gambar
batu.
5. Ruang,
Volume / isi.
Ruang dapat berupa bentuk atas
gubahan dari dua atau tiga dimensi, dapat pula merupakan kesan batas yang
dibentuk oleh bidang positif dan negative.
Ruang bagi seorang pelukis umumnya
dalam pengertian hayal, karena pelukis bekerja di atas dua dimensi, sebaliknya
bagi pematung, ruang adalah ukuran nyata karena benda yang digunakan dan
dikerjakan memiliki volume sebagai wujud ruang yang sebenarnya.
D.
Prinsip
Seni dan Fungsi Seni Rupa.
Setiap
karya seni harus memiliki prinsip seni dan fungsi dari seni itu sendiri.
Didalam seni rupa prinsip seni ada 13 macam, yaitu :
1. Komposisi.
Komposisi dalam seni rupa berarti
susunan. Susunan dari unsur-unsur seni rupa, seperti garis, bidang, warna, dll.
Secara garis besar susunan unsur-unsur
seni rupa dibagi 2 yaitu:
a. Faktor
Ideoplastis, yang terdiri dari ide, yaitu rencana yang tersusun didalam
pemikiran atau gagasan yang mendasari suatu ciptaan dan thema.
b. Faktor
Fisikoplastis, yaitu hal-hal yang menyangkut masalah tehnis, termasuk
organisasi elemen-elemen visual, contoh garis, warna, dll.
2. Pengulangan.
Prinsip paling sederhana yaitu menerapkan
unsur-unsur lebih dari satu.
Sifat : mengarahkan, menuntun
perhatian.
Jenis : teratur dan tidak teratur.
3. Selang
seling.
Menerapkan dua unsur atau lebih
yang berbeda secara selang seling bergantian.
Sifat : mengarahkan, menuntun
perhatian, dan menekankan satu arah.
4. Rangkaian.
Penerapan beberapa unsur secara
bergantian dalam urutan yang khusus dan rangkaian yang tertaur. Setiap
rangkaian merupakan satu unit yang disusun secara berulang.
Sifat : menuntun pandangan,
mengarahkan.
5. Gradasi.
Rangkaian unit yang berdekatan,
sama dalam segala hal kecuali perbedaan perubahan tingkatan, perubahan harus
kontinyu dan konsisten.
Sifat : mengarahkan, menuntun
pandangan sepanjang perubahan.
6. Transisi.
Perubahan yang halus dari satu
kondisi ke kondisi yang lain, terjadi secara kontinyu, tidak terpotong-potong
dan tidak ada tingkatan.
Sifat : menekankan arah.
7. Radiasi.
Merupakan :
-
Suatu perasaan gerakan yang memancar
kesegala arah.
-
Memiliki titik pusat.
-
Kelihatan, tidak kelihatan.
-
Ukuran kecil dekat denga titik pusat.
-
Ukuran besar dekat dengan ujung batas
pancaran.
8. Irama
/ Ritme.
Merupakan :
-
Perasaan gerakan dari organisasi
unsur-unsur seni rupa.
-
Gerakannya mungkin mengalir, terpotong,
meliuk, lembut berulang dan sebagainya.
-
Menekankan arah.
-
Gerakan pendek, kesannya kalem.
-
Gerakan panjang, kesannya lebih menarik.
9. Kontras.
Merupakan :
-
Suatu perasaan / perbedaan yang jelas.
-
Memperlihatkan ketidak samaan baik
bentuk maupun warna.
-
Memfokuskan perhatian.
-
Kelihatan membagi bidang.
-
Efeknya berani bila kuat kontrasnya.
-
Terlalu banyak kontras, susunan terlihat
kacau.
10. Penekanan
/ dominasi / emphasis.
Merupakan :
-
Kreasi suatu titik pusat atau pusat
perhatian ( center of interes ).
-
Perhatian dibatasi untuk difokuskan
kepada satu hal dianggap penting dan menarik.
11. Proporsi
( ukuran ).
Merupakan :
- Hasil
hubungan perbandingan jarak, ukuran, jumlah, tingkatan, dan bagian.
- Hubungan
proporsi terdapat perbandingan empat macam tingkatan, didalam satu bagian,
diantara bagian-bagian, bagian dengan keseluruhan dan keseluruhan dengan
sekitarnya.
12. Keseimbangan
/ balance.
Suatu perasaan akan adanya
kesejajaran, kesetabilan, ketenangan dari berat, ukuran dan kepadatan dari
suatu susunan.
Jenis keseimbangan : keseimbangan
mendatar, keseimbangan vertical, dan keseimbangan radial.
13. Harmoni.
Suatu kesepakatan dalam perasaan.
-
Serasi dalam bentuk maupun warna.
-
Kombinasi dari suatu susunan yang
berbeda.
-
Berbaga unsur dan prinsip dikompromikan
bekerja sama satu dengan lainnya.
14. Kesatuan
/ utility.
Merupakan :
-
Perasaan yang lengkap secara
keseluruhan.
-
Penyatuan yang total
-
Kualitas hubungan yang logis dan
selesai.
-
Hubungan dari keseluruhan bagian yang
bekerja sama secara konsisten memberi kesan yang lengkap.
E.
GAYA / ALIRAN dalam KARYA SENI RUPA
Gaya
atau aliran dalam seni rupa merupakan suatu ciri khas dari suatu karya seni
rupa yang secara turun temurun tidak akan berubah. Suatu karya seni rupa
tergantung bagaimana gaya yang dipilih seniman yang membuatnya, jadi membaca
gaya suatu karya seni sebenarnya sama dengan mempelajari latar belakang gagasan
seorang seniman. Dengan demikian sebagai pengamat seni, harus memperhatikan
waktu penciptaan serta latar belakang yang melingkupi senimannya.
Secara
garis besar, gaya karya seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : ( 1 )
Tradisional; ( 2 ) Modern, dan ( 3 ) Post Modern / Posmo
1. Tradisional
Gaya seni rupa
tradisional mempunyai sifat turun temurun, artinya seni rupa yang diciptakan
oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa kemasa . Gaya seni rupa
tradisional dapat dibedakan menjadi dua : (
a ) Primitif, ( b ) Klasik.
a. Primitif
Gaya primitive mempunyai cirri-ciri
sederhana, baik dari segi bentuk dan warnanya.
b. Klasik.
Gaya klasik sudah mengalami
perubahan gaya, dari yang sederhana menjadi rumit dan ornamental.
2. Modern
Gaya seni rupa modernadalah corak
karya seni rupayang sudah mengalami kemajuan, perubahan dan pembaharuan. Secara
umum, modernisasi gaya seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga , yaitu gaya Representatif, Deformatif, dan Non
representative.
a. Representatif.
Perwujudan gaya seni rupa ini menggambarkan
keadaan nyata pada kehidupan masyarakat atau keadaan alam. Gaya seni rupa yang tergolong representative
antara lain; Romantisme, Naturalisme, dan
Realisme.
-
Romantisme.
Gaya / aliran seni rupa yang
penggambarannya mengandung cerita kehidupan manusia binatang.
-
Naturalisme
Gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan keadaan alam atau alami. Pelukis pada umumnya
mengambil pemandangan alam sebagai obyeknya.
-
Realisme.
Gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup.
b. Deformatif.
Perwujudan gaya seni rupa ini sudah
mengalami perubahan bentuk ( deformasi ). Bentuk alam diubah sedemikian rupa
sehingga menghasilkan bentuk baru, tetapi masih menyerupai bentuk aslinya. Gaya
seni rupa yang tergolong deformatif antara lain; Surealisme, Ekspresionisme, Impresionisme, dan Kubisme.
-
Surealisme.
Gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan, bahkan ada yang menyebutkan
otomatisme psikis yang murni atau alam mimpi.
-
Ekspresionisme.
Gaya/aliran seni rupa yang
menggambarkan obyek sesuai dengan keadaan perupanya yang spontan saat melihat
obyek.
-
Impresionisme.
Gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek tersebut dilukis.
-
Kubisme.
Gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya berupa bidang persegi empat atau bentuk dasarnya kubus.
c. Non
Representatif.
Non Representatif atau Abstrak,
mengandung pengertian suatu bentuk yang sukar dikenali. Karya seni rupa abstrak
ini, berupa susunan garis, bidang, dan warna yang terbebas dari bentuk alam.
3. Post
Modern atau Posmo.
Gaya seni rupa pasca atau sesudah
modern. Seni rupa posmo, memiliki perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan
sedikit ornament. Gaya posmo lebih bebas dan cenderung tidak memiliki aturan
tertentui.
Sumber :
-
http://nanang-hariyanto.blogspot.co.id/2013/03/wawasan-seni-rupa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar